Senin, 4 September 2017 – Renungan Malam
MINGGU XIII SES.. PENTAKOSTA
SENIN, 4 SEPTEMBER 2017
Renungan Malam
GB.222 : 1,2-Berdoa
NAZAR
Hakim-Hakim 11:34-40
Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, ….(ay.35)
Mulanya kisah ini bermaksud untuk menjelaskan asal-usul sebuah pesta tahunan yang dirayakan di Gilead (ay.40); dan arti perayaan itu sendiri tidak diketahui. Namun kisah ini menyuguhkan perenungan yang sangat menarik. Setelah kemenangan telah diperolehnya dari TUHAN (ay.32), sekarang tinggal perkara lain harus Yefta penuhi. Nazar atau janji yang pernah ia sampaikan kepada TUHAN demi harapan kemenangan Israel atas orang Amon sangat besar (ay.31).
Awalnya bisa jadi Yefta berpikir, bahwa usai peperangan nanti tentunya binatang yang akan keluar lalu dipersembahkan kepada TUHAN. Mungkin hambanya, atau siapapun kecuali anggota keluarganya. Dan yang akan dikurbankan bagi TU HAN tentunya haruslah sesuatu yang lebih berarti dan lebih besar daripada hewan. Tetapi semoga kisah ini tidak diperlemah: agar jangan mengingkari sumpahnya (ay.31), lalu Yefia benar-benar telah bertindak menyerahkan putri tunggalnya sebagai persembahan kurban bakaran kepada TUHAN (ay.39). Sesungguhnya umat Israel tidak pernah membenarkan adanya ritual kurban (bakaran) manusia, hal mana sudah nampak dalam Kejadian 22.
Melalui kisah Yefta, memberi penegasan bahwa orang harus menepati nazar yang telah diikrarkan. Meski barangkali ternyata berat untuk menepatinya (bd.ay.35). Bahkan demi nazar itu, sang putri yang menjadi “kurban” nazar, tanpa menyalahkan tapi justru mengajurkan agar ayahnya, Yefta, tetap memenuhinya. Sang putri lebih rela apabila suatu janji – apalagi janji kepada TUHAN – dipenuhi, meskl di bagian lain harus ada yang menjadi kurban. Di satu sisi, memang bila memusatkan perhatian pada kesalahan, justru masalah malah bertumbuh. Tapi di lain pihak, akan tetap menjadi kesalahan bila suatu janji tidak dijalani. Memenuhi janji bisa melepaskan masalah serta menjauhi kesalahan, lalu memperlihatkan integritas dari kepribadiannya, terutama nilai kepercayaan. Alkltab memberi pengajaran yang tegas untuk berhati-hati soal bernazar; baiklah ditepati bila dengan sukarela telah bernazar agar jangan mendatangkan dosa, karena TUHAN akan menuntutnya; sebaliknya tidak akan berdosa bila tidak memhuat nazar (Ulangan 23:21-23).
GB. 222 : 3,4
Doa : (Ya TUHAN, bimbinglah agar tidak memungkiri janji, dan sebaliknya tidak mudah bersumpah)
No Response to “Senin, 4 September 2017 – Renungan Malam”