Selasa, 18 April 2017 – Renungan Pagi
MINGGU PASKAH
SELASA, 18 APRIL 2017
Renungan Pagi
KJ.198 : 1 -Berdoa
KESADARAN DALAM PERSEKUTUAN
Imamat 3:1-11
Imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian bagi TUHAN (ay.11)
Apa arti korban keselamatan yang ditetapkan oleh Tuhan? Korban keselamatan merupakan korban yang diberikan dengan hati yang tulus. Korban ini merupakan bentuk ungkapan syukur umat atas kebaikan Allah yang mau menghapus dosa-dosa umat-Nya dan memperbaiki kembali hubungan yang sudah terputus dengan umat Israel. Korban keselamatan merupakan gambaran penghargaan umat Allah atas pulihnya persekutuan umat Israel dengan Allah. Penghargaan tersebut nampak nyata pada waktu umat Allah terdorong untuk bersekutu dengan Allah dimana dalam persekutuan tersebut umat Israel memberikan persembahannya berupa korban keselamatan. Oleh karena itu, korban keselamatan dapat dipahami dilakukan secara sukarela. Sekallpun demikian, sukarela bukan berarti sembarangan. Tuhan sudah menetapkan apa yang harus dilakukan. Dan hal tersebut terlihat dengan jelas dalam perikop pembacaan kita pada saat ini.
Dalam kehidupan kita pada saat ini pemberian korban keselamantan, dapat kita lakukan dalam ibadah kita, apakah dengan menyembelih hewan korban dalam ibadah? tentunya tidak! Lalu, jika bukan dengan menyembelih hewan korban, cara yang bagaimana yang harus kita lakukan?
lbadah yang sejati merupakan persekutuan dengan Allah. lbadah bukan sekadar sebuah kegiatan membawa sesuatu bagi Tuhan, tetapi ibadah yang sejati adalah persekutuan kita dengan Allah. Tuhan Yesus sudah mengorbankan diri-Nya untuk memulihkan persekutuan antara manusia dengan Allah yang telah dirusak oleh dosa. Untuk itu, membawa diri (pribadi) untuk masuk kedalam persekutuan tanpa ada paksaan, namun dikarenakan akan kesadaran kita bahwa Tuhan sudah terlebih dahulu mengorbankan diri-Nya bagi kita untuk menyelamatkan kita. itu merupakan pengorbanan keselamatan sejati bagi kita umat-Nya. Oleh karena itu jangan ada alasan-alasan lain yang menghambat kita untuk bersekutu bersama-sama didalam Tuhan.
KJ.198 : 6
Doa : (Tuhan, kami sebagai umat-Mu, mempersembahkan pribadi kami hanya kepada-Mu sebagai bentuk kesadaran kami akan keselamatan-Mu)
No Response to “Selasa, 18 April 2017 – Renungan Pagi”