Sabtu, 22 July 2017 – Renungan Malam
MINGGU VI SES. PENTAKOSTA
SABTU, 22 JULI 2017
Renungan Malam
GB.20 : 1-Berdoa
PENYESALAN
Kejadian 27:30-40
Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya…(34)
Penyesalan biasanya datang terlambat. Karena jika sudah terjadi, tidak bisa kembali Iagi, apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Itulah nasib tragis yang dialami Esau, ia yang sangat meremehkan hak kesulungannya, kini harus meraung-raung. Esau yang semestinya mendapatkan berkat hak kesulungan dari Allah, namun ia ganti hanya dengan semangkok kacang merah! Oh, ruginya…. hanya mendapat semangkok kacang merah, nikmatnya hanya sesaat, tetapi penyesalannya seumur hidup. Ia membuang nikmatnya berkat Allah, hanya untuk sebuah kesenangan. Selama ini ia tidak pernah menjaga kekudusan hidup, hanya mengubar kesenangan, meremehkan arti berkat Allah, sehingga ia tidak mendapat berkat Allah. Mengapa pula ia harus menangisi nasibnya?
Pada waktu Esau menjual hak kesulungannya dia tidak berpikir panjang, bahkan memang ia tidak terlalu menghargai hak kesulungan tersebut. Esau menganggap remeh perjanjian yang telah Allah berikan kepada Abraham, yang kemudian diwariskan kepada lshak, dan selanjutnya diwariskan kepada keturunan Ishak. Kini Esau harus menerima konsekuensi dari sikapnya selama ini terhadap hak kesulungannya. Pada akhirnya ia tidak mendapat apa-apa, sebab berkat yang baik telah diberikan kepada Yakub. Oleh karena Esau telah memandang rendah hak kesulungannya, maka kini ia tidak mendapatkan berkat dari hak kesulungan tersebut.
Mari belajar melalui pengalaman Esau, kita selaku anak-anak TUHAN, tidak memandang rendah setiap berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Demikian juga kita patut menjaga kekudusan hidup orang beriman di tengah-tengah berbagai pilihan hidup yang ditawarkan dunia. Hati-hatilah supaya jangan ada penyesalan di kemudian. Sebab sesal kemudian tak berguna.
GB. 20 : 2
Doa : (Tuntun dan bimbinglah kami Tuhan supaya kami dapat membangun hidup yang kudus dan memuliakan nama-Mu)
No Response to “Sabtu, 22 July 2017 – Renungan Malam”