Rabu, 5 April 2017 – Renungan Pagi
Sudah 795 kali dilihat
MINGGU II PRAPASKAH
RABU, 5 APRIL 2017
Renungan Pagi
KJ.332:1 -Berdoa
JANGAN HIDUP MENCURIGAI TUHAN
Yesaya 50:1-3
Mengapa ketika Aku datang tidak ada orang… (ay.2)
Apa yang menarik dari bagian suara kenabian Yesaya kali ini? Bagian yang menarik adalah saat Yesaya mempergunakan bahasa simbolik untuk memperlihatkan bagaimana umat lsrael hidup dipenuhi kecurigaan; mereka mencurigai Tuhan. Pertama, umat curiga bahwa Tuhan tidak memperhatikan mereka. Buktinya mereka ditahan bangsa Babel. Kedua, mereka curiga kemahakuasaan Tuhan. Sebesar apakah kekuasaan Tuhan itu? Berkuasakah Tuhan atas manusia dan bangsa-bangsa di sekeliling mereka? Mereka curiga jangan-jangan Tuhan itu tidak berkuasa.
Buktinya, mereka kalah terhadap Babel, sehingga menjadi tawanan bangsa itu. Ketiga, mereka curiga apakah mereka adalah umat kepunyaan Allah. Buktinya mereka seakan diabaikan hidup di negeri tawanan. llustrasi Yesaya tentang kasih Tuhan kepada umat yang tidak setia, seperti seorang suami yang setia kepada istri yang tidak setia. Suami yang setia itu bagaimanapun tidak akan menceraikan istrinya, sekalipun istrinya telah berzinah dan mendua, namun seorang istri membayar perbuatannya dengan belajar untuk menghargai kasih suaminya.
Demikian kasih Tuhan kepada umat-Nya sekalipun umat berlaku tidak setia, Tuhan tetap mengasihi mereka. Tuhan setia dengan kasih-Nya. Pembuangan adalah tempat pembelajaran umat atas ketidaksetiaan mereka, tetapi Tuhan tidakakan pernah meninggalkan yang dikasihi-Nya, sekalipun mereka telah berlaku jahat kepada-Nya. Jika sedemikian besar kasih setia Tuhan kepada Israel, lalu mengapa mereka mencurigai Tuhan? Bukankah Tuhan tidak perlu disangsikan kemurahan hati-Nya dan kemahakuasaan-Nya? Umat akan mendapat jawabannya justru dalam pergumulan hidup sehari-hari, karena secara nyata mereka berhadapan dengan kekuasaan Tuhan lewat semua perbuatan-Nya yang besar dan ajaib.
KJ.332 : 2
Doa : (Tuhan, jangan biarkan kami mencurigai Engkau dan menduakan Engkau dalam hidup kami. Aiar kami sepenuhnya percaya Engkau, Tuhan, Mahakuasa)
No Response to “Rabu, 5 April 2017 – Renungan Pagi”