Rabu, 30 Agustus 2017 – Renungan Pagi
MINGGU XII SES. PENTAKOSTA
RABU, 30 AGUSTUS 2017
Renungan Pagi
GB.205 : 1-Berdoa
KEBODOHAN MENGHANCURKAN NEGERI
Yehezkiel 8:1-13
….TUHAN tidak melihat kita, TUHAN sudah meninggalkan tanah ini.” (ay.12)
Daud menuliskan mazmur, “Orang bebal berkata da/am hatinya: “Tidak adaAllah.” Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.” (band Maz.14:1). Kata “bebal”dalam bahasa lbrani “nabal” diterjemahkan dengan bodoh, tanpa nalar, tidak beriman/ber-Tuhan. Orang bebal akan hidup seakan tidak ada Allah, entah karena mereka tidak percaya akan pernyataan Alkitab tentang Allah atau karena mereka tidak pernah mencari dan mengandalkan Allah dalam setiap apapun yang dilakukan, sehingga orang bebal akan hidup menurut cara dan pemikirannya sendiri. Orang bebal bukan berarti bodoh dalam ilmu pengetahuan, melainkan prinsip kebenaran mereka tidak ditentukan dari hikmat ilahi yang dinyatakan oleh Allah sesuai tuntunan firman Tuhan (Alkitab). Orang bebal bertindak berdasarkan pertimbangan dan kepentingannya sendiri.
Salah satu penglihatan Yehezkiel dalam bacaan kita adalah tentang tujuh puluh tua-tua Israel, sebagai pemimpin bangsa, melakukan tindakan keji dan jahat dihadapan Tuhan, mengotori Rumah Tuhan dengan berhala dan ritual menjijikkan dengan pemahaman bahwa Tuhan Allah tidak mengetahui apa yang mereka lakukan. lnilah kebebalan, kebodohan, dan kefasikan.
Gereja disebut sebagai orang percaya, karena seharusnya memiliki kualitas iman yang didasarkan pada kesadaran dan akal sehat bahwa Tuhan menciptakan, menguasai dan mengetahui segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi. Oleh karena itu, dalam rasa takut dan hormat, marilah kita hidup di dalam kesadaran bahwa Kristus yang menyelamatkan kita dari kebinasaan membawa kita keluar dari kegelapan menuju terang. Dari hidup lama, pola pikir lama, perilaku kotor kepada cara hidup yang dikehendaki oleh Bapa di sorga.
Besi adalah benda yang kuat, dan dalam keadaan normal, tidak ada yang dapat menghancurkannya, kecuali karat. Demikian juga manusia, hancur bukan karena semata-mata sesuatu yang diluar dirinya, tetapi seringkali oleh karena pola pikir dan pemahaman yang menyesatkan dirinya sendiri. Salah satu hal yang menghancurkan diri, keluarga, negeri dan bumi kita adalah karena menyangka bahwa Tuhan tidak tahu.
GB.205 : 2
Doa : (Tuhan Yesus, ampunilah kami yang bodoh dan sesat ini)
No Response to “Rabu, 30 Agustus 2017 – Renungan Pagi”