Kamis, 7 September 2017 – Renungan Pagi
MINGGU XIII SES. PENTAKOSTA
KAMIS, 7 SEPTEMBER 2017
Renungan Pagi
KJ.435:1,2-Berdoa
ANAK PENYELAMAT
Hakim-Hakim 14:1-7
Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu dari pada TUHAN :….(ay.4)
Kadang kala orang tua keberatan putra/putrinya pacaran dengan orang yang berbeda keyakinan atau suku. Wajar keberatan itu bila mempertimbangkan kalau-kalau bakal kesusahan yang akan di hadapi dikemudian hari. Sehingga sering ada nasihat kepada kaum muda kita dengar, “lebih baik nangis sesaat sekarang, daripada nangis tak berkesudahan di kemudian hari”. ltulah sebabnya juga, antisipasi yang diberikan oleh orang tua Simson saat ia jatuh cinta pada gadis Filistin. Memang berbeda dengan langkah Ebzan dulu, ia sengaja mengawinkan 60 anaknya dengan orang-orang di luar sukunya, mungkin agar tercipta kedamaian. Rupanya tidak ada masalah. Berarti TUHAN merestui langkah Ebzan. Tapi bisa berbeda tujuan dengan kisan Simson yang berniat meminang gadis Filistin, musuh Israel, yang ada dalam bingkai rencana TUHAN (ay.4).
Dalam rencana perkawinan Simson agendanya untuk memancing perselisihan dengan orang Filistin. Bagian ini sulit untuk memahami rencana TUHAN, namun menjadi maklum bila menempatkannya dalam kerangka pembebasan Israel dari penindasan orang Filistin. Kadang kala kita tidak tahu rencana TUHAN atas anak muda-mudi hingga perjalanan perkawinannya. Demi cintanya pada anak tentunya orang tua akan terus membimbing, mengarahkan dan mengawal dengan nasihat yang bijak. Tentunya orang tua ingin anak-
nya selamat dalam hidup perkawinan.
Tetapi cenderung sulit juga mengatasi kebebasan memilih dan menentukan jalan hidup anak sendiri. Maka yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memohon pertolongan Roh Kudus sejak dini secara terus-menerus (bd. u|.6:7) membekali hidupnya dengan pengajaran Firman. Maka Roh TUHANlah yang akan membuat anak itu memiliki kekuatan/kesanggupan atas kuasa godaan. Sejak kecil anak diperlengkapi dengan ajaran keadilan dan kebenaran, karena Iewat anak TUHAN bekerja melalui kelemahan, kepolosan, dan kesederhanaannya untuk dapat menegur atau menaklukkan kekerasan (bd.Mzm.8:2). Bersama dengan Roh Kudus membekali anak-anak dengan baik, maka tak perlu khawatir akan masa depan mereka. Damping dan bimbinglah iman anak mulai saat ini, jangan terlambat.
KJ .435: 3,4
Doa : (Ya Kristus, mampukan kami mengajar anak-anak dengan iman .yang terus-menerus mencintai-Mu)
No Response to “Kamis, 7 September 2017 – Renungan Pagi”