Kamis, 2 Maret 2017 – Renungan Malam
PRAPASKAH .
KAMIS, 2 MARET 2017
Renungan Malam
GB.208 : 1-Berdoa
KEGELISAHAN HATI
Ayub 3:20-26
“Aku tidak mendapai ketenangan dan ketentraman, aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul” (ay.26)
Apabila yang kita harapkan tak kunjung datang, tentulah hal itu mendatangkan kegelisahan dalam hati dan pikiran kita. Ayub pun demikian. Dalam keterpurukannya, ia tidak sanggup untuk menjalaninya. Ia telah gagal total. Kematian anak-anaknya memupuskan masa depannya. Kekuatan yang masih tersisa padanya terkuras habis oleh penyakit ganas yang menggerogoti fisiknya. Ketenangan dan ketentraman terasa jauh darinya. Oleh karena itu, yang diinginkannya hanyalah terlelap untuk selama-lamanya. Kegelisahan yang dirasakan Ayub sungguh menyiksanya. Karena itu dikatakannya: ” Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati; yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba” (ay.20-21).
Mengapa Allah membiarkan orang lahir untuk binasa dalam malapetaka? Jika demikian, sebaiknya mereka tidak usah dilahirkan. Sehingga tidak perlu merasakan kegelisahan dalam hati karena tidak mengetahui bagaimana kelanjutan perjalanan kehidupannya. Kondisi yang demikian membuat Ayub berpikir lebih baik la mati saja. Sekalipun kegelisahan dirasakan Ayub menyebabkan ia bereaksi negatif, ia tidak mengutuki Allah. Dalam keadaan sebagaimana yang dialami oleh Ayub, kita pun demikian. Kita blsa saja bereaksi negatif dan menyalahkan Tuhan atas penderitaan yang dialami. Karena itu, kita perlu mengintropeksi diri sudahkah kita membangun hubungan yang baik dengan Tuhan selama ini? Sudahkah kita menyerahkan segala kegelisahan hati kita kepada Allah dan berkata jujur mengenai penderitaan yang dialami? Bagaimana pun keadaan kita, ingatlah bahwa Kristus Yesus tidak akan membiarkan kita jatuh sampai tergeletak. Kasih-Nya selalu menopang kita, tenang maupun gelisah, percayalah Ia menyertaimu.
GB.208 : 2
Doa : (Ya Tuhan, dalam kegelisahan hatiku, kupercaya Engkau bersamaku)
No Response to “Kamis, 2 Maret 2017 – Renungan Malam”