Jumat, 30 Juni 2017 – Renungan Pagi
MINGGU III SES. PENTAKOSTA
JUMAT, 30 JUNI 2017
Renungan Pagi
KJ.294 : 1-Berdoa
KERAS DAN TEGAS
Kisah Para Rasul 7:51-53
Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (ay.51)
Jika kita benar dan harus menegur kesalahan kita harus berani. Apalagi kita kesalahan itu dilakukan berkali-kali, maka kita harus “keras dan tegas”. Tidak usah pernah ragu dan takut. Stefanus dengan keras dan tegas. “Hai orang-orang yang keras kepala… “rnerupakan teguran keras Stefanus bagi orang beru|ang-ulang dan terus mengulangi kesalahan tanpa mau berubah.
Stefanus mengetahui bahwa secara tidak langsung dirinya menyampaikan kehendak Tuhan namun tidak didengar bahkan menolak. Tidak bersunat hati dan telinga merupakan teguran bagi mereka yang tidak mau membuka hati untuk menerima setiap kehendak Tuhan masuk dalam diri mereka. Akibatnya perbuatan dan perilaku merekajauh menyimpang dari kehendakNya.
Sedangkan “menentang Roh Kudus”merupakan teguran bagi mereka yang melebihi batas keimanan. Tindakan yang dilakukan sudah melampaui batas yang wajar. Menentang sebagai peno|akan Roh Kudus. Tidak mau dikuasai dan dipimpin kehendak Roh. Mereka berada dalam kendali diri, ego dan pikiran sendiri. Akibat nya siksaan dan pembununan dilakukan terhadap orang yang memberitakan kabar Kebenaran (ay.52).
Pagi ini kita belajar dan diingatkan bahwa pertama, hendaklah kita berada dalam kendali Allah melalui Roh-Nya yang Kudus supaya kehendak-Nya menjadi terang dalam perilaku kita. Kedua, menegur yang salah dengan cara yang benar harus selalu dinyatakan. Jangan pernah takut jika kebenaran itu kita miliki. Dengan porsi dan sesuai kemampuan yang Allah berikan, kita dipakai Tuhan menjadi penerus dalam menyampaikan berita keselamatan. Selamat untuk menyatakan kehendak-Nya.
KJ. 294:5
Doa : (Kristus, pakailah diri kami agar terang dan kehendak-Mu kami nyatakan dalam hidup ini)
No Response to “Jumat, 30 Juni 2017 – Renungan Pagi”