Sudah 769 kali dilihat

MINGGU III SESUDAH PASKAH
JUMAT, 12 MEI 2017
Renungan Pagi
KJ.27 : 1,2 -Berdoa
NAJIS DAN KEKUDUSAN UMAT

Bilangan 5:1-4
ke luar tempat perkemahan haruslah mereka kau suruh pergi, supaya mereka iangan menajiskan tempat perkemahan di mana Aku diam di tengah-tengah mereka” (ay.3b)

Ketika membaca perintah Tuhan agar semua orang yang sakit kusta, mengeluarkan lelehan (dalam bentuk darah karena luka, haid, atau proses melahirkan), dan menyentuh mayat harus dikeluarkan dari perkemahan, kita mungkin akan mempertanyakan mengapa Tuhan begitu kejam terhadap mereka. Alasan yang disampaikan tidak terlepas dari kehadiran Kemah Suci dan tabut perjanjian di tengah-tengah perkemahan yang menjadi tanda kehadiran Tuhan bersama umat-Nya. Kekudusan Tuhan membuat perkemahan yang didiami orang Israel pun harus dikuduskan, dan karenanya setiap hal yang najis sifatnya harus dibawa keluar.

Hal ini tentu tidak lepas dari kondisi orang Israel yang saat itu tengah berada dalam proses pembentukan iman setelah dibebaskan dari Mesir. Hidup orang Israel harus sepenuhnya tertuju pada Tuhan dan aturan tentang najis dapat membantu mereka untuk sampai pada tujuan itu. Pemahaman ini memberi sudut pandang baru dalam memahami perintah Tuhan tersebut. Tuhan sesungguhnya tidak bermaksud kejam karena masih terbuka kesempatan bagi orang-orang yang dikeluarkan karena najis untuk bisa kembali setelah sembuh atau menjalani proses pentahiran.

Firman Tuhan ini ingin mengajak kita bersama untuk melihat kekudusan sebagai bagian penting yang perlu tetap kita jaga sebagai umat Tuhan. Sikap hidup yang tidak kudus dapat membuat kita menjadi najis sehingga kita ada dalam hubungan yang menjauh dari Tuhan. Dengan demikian menjaga kekudusan tidak dapat dijalanl dalam kemunafikan, namun dalam bagian dari integritas kita untuk tetap taat dan setia dalam iman bersama dengan Tuhan di tengah tantangan zaman yang terus hadir dan dapat berubah di setiap waktu. Mari menguduskan diri dalam panggllan sebagai umat-Nya.

KJ. 27 : 5
Doa : (Ya Allah Yang Mahakudus, berkenanlah Engkau menguduskan kami di sepanjang kehidupan ini sehingga kami Iayak di sebut sebagai umat-Mu)