Sudah 806 kali dilihat

33 orang terjebak di sebuah tempat sempit yang panas, gelap dan pengap, terputus dari dunia orang hidup yang berada 625 meter di atas mereka. Semua orang mengira mereka telah mati tertimbun reruntuhan. Yang bisa mereka lakukan adalah makan sesedikit mungkin bekal mereka dan terus berdoa serta berharap. Setelah 17 hari, baru mereka bisa memberi kabar tentang keberadaan mereka dan misi penyelamatan pun mulai dilakukan.

Berita yang terjadi di sebuah tambang di Gurun Atacama, Chile ini segera mendunia. Pertolongan datang dari banyak negara. Alat bor tambang tercanggih digunakan untuk memasukkan sebuah kapsul besi seukuran pas badan ke tempat mereka terjebak. Setiap pekerja akan masuk dalam kapsul itu dan ditarik ke atas. Dibutuhkan sekitar 15 menit untuk sampai pada permukaan. Setelah 92 hari terjebak di kedalaman bumi, mereka semua dapat diselamatkan.

Persoalan yang paling gawat adalah kondisi pikiran dan emosi mereka. Jika satu orang saja putus asa dan hilang pengharapan, maka seluruh kelompok akan terpengaruh.

Tapi syukurlah, mereka yang mayoritas beragama Katolik meminta kiriman Alkitab dan Rosario untuk berdoa. Di antara mereka ada seorang pastor yang memimpin doa setiap pagi. Surat dan video dari keluarga menguatkan mereka untuk bertahan. Akhirnya mereka selamat karena fokus pada Tuhan dan keluarga. Itu yang membuat mereka kuat.

Fokus pada Tuhan dan keluarga adalah kata kunci untuk menjawab setiap pergumulan. Seperti kata Paulus:

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)